Minggu, 27 September 2015

Bongkar kabel USB dan Card Reader komplit

Fungsi Kabel USB 

Kabel USB umumnya digunakan untuk keperluan transfer data antar interface baik komputer atau jenis gadget lainnya. dimasa kini sangat banyak digunakan untuk gadget android atau jenis smartphone. Selain kabel usb ada juga usb hub berfungsi sebagai terminal kabel charger (cas) buat berbagai gadget yang tentunya melalui PC atau laptop, juga digunakan untuk pengelolaan data pada memory card.
logo usb bersertifikat
USB logo certified versi 2.0
logo usb
Logo umum  USB versi 2.0
usb type 3.0

Usb logo certified v. 3.0
logo usb versi 3.0
Usb Logo 3.0

Fungsi Card Reader 

Card Reader biasanya terdiri female connector  untuk MS PRO Duo, SD/MMC, M2 dan Micro SD namun biasanya juga sudah dilengkapi konektor USB, mempunyai fungsi sama yaitu untuk pengelolaan data setiap jenis kartu memory yang dipasang.

Jenis konektor USB 

Jenis konektor USB terdiri dari beberapa type sesuai bentuk dan fungsinya, jenis konektor usb tersebut umumnya yang kita kenal seperti konektor Usb Type A, Type B, Mini A, Mini B, Micro AB atau Micro B. Namun ada juga type-type terbarunya seperti : Versi usb 3.0 ke atas dan type C
Jenis konektor USB
Jenis konektor USB 2.0 yang umum digunakan
perbedaan jenis dan type usb

Hubungan fungsi antara Kabel USB dan Card reader

Antara card reader dan kabel atau konektor USB sangat erat kaitannya dan saling mengikat fungsinya, konektor USB yang ada pada box atau terminal cardreader berfungsi sebagai penyalur data dari berbagai memory card tersebut, tanpa kabel atau konektor USB card reader tidak akan berfungsi (khusus card reader portable). lihat gambar dibawah ini :
gambar card reader
Card Reader 

Cara mengetahui Pin USB

nah sebenarnya sudah dapat dilihat pada gambar di atas letak pin masing masing usb tersebut namun tidak semua gambar menampilkan penamaan pin usb sehingga perlu tambahan gambar untuk masing-masing type seperti berikut ini saya contohkan untuk usb v.2.0 :
fungsi masing-masing pin usb 2.0
fungsi masing-masing pin usb 2.0

Selasa, 22 September 2015

Fungsi Pre Amplifier pada sistem Audio

Pengertian Pre-amplifier 

Preampflifier atau biasa disingkat dengan pre-amp perangkat yang dibuat untuk menyimak dan memungut sinyal-sinyal suara yang sangat lemah dari proses magnetis dari perangkat seperti micophone, headmagnetic, pickup electronic maupun peralatan sensor  lainnya (transduser). Yang kemudian dikuatkan dengan level tertentu  dari sebuah rangkaian pre-Amp untuk selanjut dimasukkan ke pengatur  level suara  yaitu tone control.

Level Audio pada Pre-Amp sebelum masuk ke tone control

Level audio dalam proses pre-Amp sangat mempengaruhi kualitas level keluaran, sehingga harus dibuat standard agar kualitas suara pada proses selanjutnya tidak terganggu. Biasanya level penguatan pada rangkaian pre-amp ini berkisar 150mV atau lebih (atau sesuai level umum auxiliary). 
Setiap masukan pre-amp memiliki perbedaan pada pengaturan levelnya Sebagai contoh dalam sistem audio tape compo lama pre-amp alat input dari head magnetik (untuk pita cassette) tidak bisa digunakan sebagai pre-amp mic meskipun sama-sama dinamai pre-amp, begitu pula sebaliknya. Hal ini tidak lain dikarenakan impedansi setiap input pre-amp dibuat khusus sesuai apa yang dipakai untuk menginput dan disesuaikan dengan kepekaan alat input. karena itu setiap pre-amp mempunyai karakteristik tertentu yang mencakup impedansi masukan (Z ) sesuai teori semakin tinggi impedansi masukan dari alat input, semakin peka inputnya.

Letak pre-amp pada sistem instalasi audio

Sebagaimana penjelasan di atas pre-amp bekerja sebagai alat input sinyal lemah dari proses magnetisasi yang kemudian dikuatkan dengan level tertentu dan dikeluarkan dengan level tertentu pula untuk kemudian disampaikan ke pengatur suara (tone control) sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

Diagram Proses Pengolah Audio Amplifier
Gambar Diagram Proses Pengolah Audio Amplifier

Memasang Crossover pada Box Speaker

Crossover dan fungsinya

Untuk memisahkan antara suara rendah, sedang dan tinggi (woofer, middle, twitter) pada output Amplifier diperlukan alat yang namanya Crossover. Maka dalam dunia sound sistem pembagian tersebut dikenal dengan pembagian range frekuensi suara, Keuntungan lain dari pemasangan crossover adalah masing-masing speaker menjadi lebih aman tanpa ada gangguan resonan antar speaker. Jenis pembagian juga bermacam ada yang sampai 6 chanel contoh penggunaan pada ruang gedung bioskop, pembagian hingga 6 chanel ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang real (3 D) jadi penonton dibuat seolah-olah berada dalam film tersebut.

Jenis Crossover

Setelah mengetahui fungsi dari crossover tersebut kita beralih pada jenis crossover yang biasa digunakan:dalam penggunaannya secara umum crossover terdiri dari 2 jenis dan fungsi antara lain :

1. Crossover Pasif 

Rangkaian crossover pasif
Gambar Ranngkaian crosover Pasif
Crossover pasif biasanya sudah terpasang dalam box speaker (jenis speaker yang dibeli langsung), namun kita dapat memasangnya pada box speaker buatan sendiri, crossover pasif sangat banyak dijual di toko-toko elektronika. crossover pasif tidak memerlukan tegangan untuk bisa bekerja dan memfilter suara, cukup hanya menggunakan komponen pasif antara lain L (lilitan) C (Kondensator) dan R (resistor). Crossover jenis ini memiliki kekurangan yaitu kita tidak dapat mengatur outputnya kita hanya dapat memisahkan suaranya dari range speaker lainnya, yang lainnya adalah crossover pasif akan menyerap tenaga amplifiersehingga kerja amplifier tidak maksimal. Karena keterbatasan itulah maka crossover jenis ini dijual dengan harga yang lebih terjangkau.

2. Crossover Aktif 
gambar rangkaian crossover aktif
Gambar Rangkaian Crossover Aktif

Sesuai dengan namanya crossover jenis ini dalam pemakaiannya menggunakan tegangan supply, sehingga kita dapat mengatur keaslian output suara ke speaker. Dengan menggunakan tegangan supply dari luar maka crossover jenis ini dapat berdiri sendiri tentunya kita harus menyediakan supply tegangan khusus yang tidak digabung dalam supply amplifier sehingga benar-benar akan aman dari interferensi yang dihasilkan oleh sistem amplifier. Crossover jenis ini sangat cocok untuk pemakaian diluar gedung. Sedangkan untuk ruang kecil didalam gedung (rumah dsb) cukup menggunakan crossover pasif. Keebihan lain dari crossover jenis ini adalah efesiensi daya dan kualitas pembagian channel yang akurat, namun jika menggunakan banyak channel tentunya pembuatannya akan semakin rumit dan memerlukan banyak biaya, oleh karena itulah maka harganyapun juga menjadi mahal.

Range frekuensi suara dalam pembagian sesuai range frekuensi sound system, umumnya dikenal 3 range frekuensi dalam penggunaannya sebagai berikut :

  1. range frekuensi untuk speaker Twitter (antara 3 KHz - 20 KHz)
  2. range frekuensi untuk Speaker Middle (antara 700 Hz - 3KHz)
  3. range frekuensi untuk Speaker woofer (antara 20 Hz - 700 Hz)
Baca Juga : Menghilangkan hentakan speaker saat dihidupkan

    Senin, 21 September 2015

    Memilih Cas Aki Sesuai Kebutuhan

    Memilih Cas aki (accu charger)

    Memilih cas aki gampang gampang susah, gampangnya adalah cas aki sangat banyak dijual di toko-toko tinggal kita beli, namun susahnya adalah memilih cas aki yang sesuai kebutuhan kita. contoh sederhananya adalah apakah yang ingin kita cas ini jenis aki besar (mobil, dll) atau aki kecil  (aki motor, dsb), sebagai pembeli maunya bisa digunakan untuk segala jenis aki (accu), baik aki besar maupun aki kecil.

    Cas yang cepat mengisi Aki

    Siapa yang tidak mau berlama-lama akinya dicas, padahal aki tersebut akan segera dapat digunakan kembali, paling tidak dalam 1 malam aki tersebut harus terisi penuh sehingga besok harinya tinggal di pasang kembali pada alat atau kendaraan bermotor. Nah yang ingin memiliki cas aki yang dapat memenuhi kebutuhan seperti ini tentunya harus memilih cas aki yang bagus dengan kemampuan cas yang cepat namun tentunya dengan harga yang tinggi.
    Berikut rekomendasi atau saran dalam memilih atau membuat cas aki dengan kemampuan cas yang cepat : 
    Cas Aki berkualitas
    Cas Aki Sederhana
    1. Cepat mengisi namun tidak merusak aki
    2. Tidak merusak Komponen dalam alat Cas
    3. Tidak perlu banyak komponen dalam Cas 
    4. Berkemampuan atau berdaya tinggi. 
    Jenis cas aki yang disukai :
    Empat poin di atas merupakan keinginan kita semua dalam memilih atau membuat sebuah cas aki, namun ada jenis cas aki yang sangat disukai pembeli atau pemakai yaitu cas aki yang dapat memutus sendiri arus masuk saat aki sudah penuh, hal ini tentunya akan membantu kita supaya dan tidak khawatir akan kelebihan cas. Jenis cas ini juga banyak dijual di toko-toko elektronik, jadi tinggal kita pilih sesuai yang diinginkan.

    Cas Aki Otomatis / mati sendiri jika penuh :

    Untuk membeli cas ini kita hanya tinggal tanyakan ke sipenjual jenis cas yang kita inginkan, namun untuk dapat membuat sendiri tentunya kita cukup menambahkan komponen switch off auto, kita bisa menggunakan komponen relai atau jenis komponen pemutus lainnya.

    Cara membuat cas aki sesuai kebutuhan :

    Jika kita ingin membuat cas aki yang sesuai dengan kebutuhan kita, kita harus memperhatikan 4 faktor dalam memilih komponen sebagai berikut :
    1. Trafo dengan Ampere yang murni
    2. Trafo dengan kualitas lilitan yang bagus
    3. Dioda yang sesuai kebutuhan kuat arus
    4. Menyesuaikan kabel cas untuk jepitan aki
    5. Menghitung Besaran pemakaian arus Cas dan Aki.
    Sebuah transformator (Trafo) dengan ampere besar yang biasa dijual di toko toko memiliki voltase keluaran sekunder yang sangat besar pula contoh 32V, padahal yang kita butuhkan hanya 12V atau 24V saja, sulit sekali menemukan trafo 5A dengan voltase sekunder 12V saja, sehingga mau tidak mau kita harus memesan khusus atau mencari kemana-mana. Perlu kita ketahui semakin tinggi voltase nya semakin banyak kawat email yang dibutuhkan dalam trafo sehingga merupakan pemborosan. Begitu juga jika dalam cas aki menggunakan IC 78xx, lebih baik dibuang atau tidak dipasang saja, sebab tidak akan berpengaruh terhadap performa sebuah cas jika kita ingin sebuah Cas yang cepat mengisi aki.

    Begitu pula dalam memasang sebuah diode penyearah atau diode rectifier (cas) kadang kita menggunakan dioda dengan ukuran Ampere yang sama dengan Trafo, contoh Diode 20 A untuk Trafo 20A, hal ini akan cepat merusak Trafo atau diodenya sendiri. Oleh karena itu gunakan diode dengan ukuran lebih besar dari ukuran trafo itu sendiri. Nah satu lagi bro, untuk kapasitor sebaiknya jangan digunakan dalam rangkaian cas aki kita, karena menurut cara kerja cas atau sifat pengecasan bahwa kapasitor dapat menghambat kinerja pengisian dari sebuah cas aki, Demikian.