Selasa, 22 September 2015

Fungsi Pre Amplifier pada sistem Audio

Pengertian Pre-amplifier 

Preampflifier atau biasa disingkat dengan pre-amp perangkat yang dibuat untuk menyimak dan memungut sinyal-sinyal suara yang sangat lemah dari proses magnetis dari perangkat seperti micophone, headmagnetic, pickup electronic maupun peralatan sensor  lainnya (transduser). Yang kemudian dikuatkan dengan level tertentu  dari sebuah rangkaian pre-Amp untuk selanjut dimasukkan ke pengatur  level suara  yaitu tone control.

Level Audio pada Pre-Amp sebelum masuk ke tone control

Level audio dalam proses pre-Amp sangat mempengaruhi kualitas level keluaran, sehingga harus dibuat standard agar kualitas suara pada proses selanjutnya tidak terganggu. Biasanya level penguatan pada rangkaian pre-amp ini berkisar 150mV atau lebih (atau sesuai level umum auxiliary). 
Setiap masukan pre-amp memiliki perbedaan pada pengaturan levelnya Sebagai contoh dalam sistem audio tape compo lama pre-amp alat input dari head magnetik (untuk pita cassette) tidak bisa digunakan sebagai pre-amp mic meskipun sama-sama dinamai pre-amp, begitu pula sebaliknya. Hal ini tidak lain dikarenakan impedansi setiap input pre-amp dibuat khusus sesuai apa yang dipakai untuk menginput dan disesuaikan dengan kepekaan alat input. karena itu setiap pre-amp mempunyai karakteristik tertentu yang mencakup impedansi masukan (Z ) sesuai teori semakin tinggi impedansi masukan dari alat input, semakin peka inputnya.

Letak pre-amp pada sistem instalasi audio

Sebagaimana penjelasan di atas pre-amp bekerja sebagai alat input sinyal lemah dari proses magnetisasi yang kemudian dikuatkan dengan level tertentu dan dikeluarkan dengan level tertentu pula untuk kemudian disampaikan ke pengatur suara (tone control) sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

Diagram Proses Pengolah Audio Amplifier
Gambar Diagram Proses Pengolah Audio Amplifier

Tidak ada komentar:

Posting Komentar