Pengertian Power Amplifier OTL, OCL dan BTL
Ada bermacam istilah dalam dunia pengeras suara yang disebut Power Amplifier, kita akan bahas 3 macam jenis Power Amplifier yang umum di dalam dunia elektronika yaitu sistem Power Amplifier OTL, OCL dan BTL. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri dan istilah tersebut merupakan singkatan dari :
OTL adalah singkatan dari Output Transformator Less
OCL adalah singkatan dari Output Capasitor Less
BTL adalah singkatan dari Bridge-Tied Load
Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam sstem Power Amplifier adalah arus dan tegangan, sehingga untuk menentukan besarnya daya (Watt) pada perangkat power amplifier yang mesti diperhatikan adalah rangkaian penguat tegangan dan rangkaian penguat arus.
Jenis dan Cara Kerja Power Amplifier OTL
Power amplifer model OTL merupakan salah satu model power amplifier yang digunakan untuk daya kecil sampai daya sedang tidak lebih dari 100 Watt. Pada Jamannya dahulu orang sangat familiar menggunakan power amplifier berjenis OTL sebagai perangkat sound sistem mereka, namun sekarang ini kemungkinan sudah tidak lagi digunakan maksudnya dengan bentuk yang konvensional. Akan tetapi saat ini tetap masih banyak digunakan namun dalam bentuk yang lebih disederhanakan dan berbentuk lebih ringkas. Contoh penggunaannya adalah pada perangkat elektronik untuk penghasil suara dengan daya kecil seperti televisi, radio, laptop, handphone dan lainya.
Power Amplifier OTL mempunyai ciri khusus yaitu pada catu dayanya. Catu Daya (power supply) yang digunakan adalah jenis non-simetri sehingga cukup menggunakan catu daya baterai (pada kutub (+) dan (-) atau sebuah adaptor dengan V(+) dan ground (0). Namun pada outputnya biasanya ditambahkan sebuah coupling atau penghubung dengan sebuah kapasitor berukuran yang cukup besar biasanya diatas 1000uF berjenis elco polar. Tujuannya adalah untuk menghilangkan tegangan offset (DC) pada outputnya, mengingat catu daya yang digunakan adalah catu daya non-simetri sehingga Jika tidak di pasangkan coupling Elco mengakibatkan amplitudo gelombang pada keluaran yang dihasilkan tidak memiliki titik simpul atau titik tengah pada tegangan 0 volt.
Pemberian Coupling menggunakan Electrolite Condensator juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kawat email pada lilitan speaker karena tegangan DC yang keluar dari power amplifier dapat membuat kawat email (spul) menjadi cepat panas bahkan terbakar seperti elemen pemanas tegangan DC. Maka dengan memanfaatkan sifat kapasitor sebagai penyimpan dan pembuang muatan, tegangan offset keluaran (DC) pada power amplifier model OTL ini dapat diredam sehingga titik simpul dari amplitudo gelombang akan tetap berada pada titik 0 volt.
Jenis dan Cara Kerja Power Amplifier OCL
Berbeda dengan sistem audio OTL, maka pada Power amplifier model OCL umumnya digunakan pada penguat daya amplitudo yang besar, oleh sebab itu pada power amplifier OCL ini dipasangkan dengan catu daya atau power supply simetri V(+), V(-) dan Ground (0) yang memang dianggap lebih aman pada output yang dikeluarkan ke beban (loudspeaker). Ciri khas pada power amplifier model ini adalah salah satu ujung beban pada keluaran atau output pada power amplifier ini terhubung dengan CT transformator atau sumber tegangan sebagai titik simpul atau titik tengah dari suatu gelombang yang dihasilkan, sehingga pergerakan amplitudo gelombang akan menuju V(+) dan V(-) melewati CT transformator sebagai ground dan titik tengah dari amplitudo gelombang keluaran tersebut.
Scheme OCL Power Amplifier |
Jenis dan Cara Kerja Power Amplifier OCL
Sesuai dengan perkembangannya pada power amplifier dapat dikembangan menjadi terpisah ataupun bahkan pada sistem PA ini dapat digabungkan yaitu menjadi model BTL (Bridge-Tied Load) konfigurasi menyatukan 2 buah PA ini dibuat dengan mengkonfigurasi dua buah power amplifier model OCL atau dua buah power amplifier model OTL menjadi satu power amplifier dengan cara dibuatkan rangkaian jembatan (Bridge) atau beban yang diikat satu sama lain. Sistem Amplifier Bridge (BTL) pada dasarnya adalah menggabungkan 2 buah amplifier agar daya yang diperoleh meningkat menjadi 2 kali lipat secara teoritis.
Rangkaian "pembalik fasa" tidak meperbesar maupun merubah bentuk sinyal input tetapi hanya menggeser fasa sinyal sebesar 180 derajat sehingga sinyal yang dihasilkan oleh Amplifier ke 2 fasanya kebalikan dari sinyal yang dihasilkan oleh Amplifier ke satu. Pada system BTL antara amplifier I dengan amplifier II harus sama/identik.
Ingat Loudspeaker harus dihubungkan pada output masing-masing amplifier, bukan terhadap ground, sehingga sinyal yang masuk pada loudspeaker amplitudonya dua kali amplitude masing-masing amplifier. Secara teoritis daya maksimal yang dapat dihasilkan oleh BTL amplifier adalah 4 kali lipat daya amplifier single, sebab bahwa secara teoritis daya merupakan perkalian antara arus dengan tegangan sehingga jika ada 2 amplifier yang di jadikan BTL maka Daya yang dihasilkan akan sama dengan 2 kali arus dikalikan dengan dua kali tegangan sehingga menjadi empat kali (P = 2I x 2 V = 4 x VI). Dalam membuat sistem BTL yang harus diperhatikan adalah kedua amplifier bekerja aktif secara berlawanan.
Nah bagaimana Caranya melakukan bridge kedua amplifier tersebut ialah dengan menghubungkan input (+) amplifier I ke input (-) amplifier II atau input (-) amplifier I ke input (+) amplifier II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar